Kamis, 06 Juni 2013

PEMBELAJARAN IPS SD



A.    PARADIGMA IPS
A. Pengertian dan Implementasi
Paradigma IPS  adalah model atau kerangka berpikir pengembangan IPS yang diwacanakan dalam kurikulum pada sistem pendidikan Indonesia.
Dalam kurikulum sistem pendidikan Indonesia IPS dikembangkan dalam tiga jalur, yaitu :
1.      Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial (IIS) dikembangkan dibina dan dikelola oleh Fakultas-fakultas Ilmu sosial dan politik serta humaniora murni yaitu FISIP, FH, FE, FIKOM, FB, FG, FPsi dan sejenisnya. Tiap-tiap Fakultas yang membina pendidikan ilmu-ilmu sosial ini ber-tujuan menghasilkan ilmuwan sosial dalam berbagai level, sarjana, magister dan doktor serta praktisi atau profesional seperti notaris, akuntan, auditor, jurnalis, advokad, psikolog dan sejenisnya
2.      Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial berupa program pendidikan so-sial yang dikembangkan pada jalur pendidikan persekolah dan luar sekolah. Seperti PPKN, IPS Terpadu dikembangkan di SD dan Kejar Paket A di luar sekolah. IPS Terkonfederasi mencakup materi geografi, sejarah, ekonomi koperasi yang dikembangkan  di SMP dan Kejar Pa-ket B di Luar Sekolah. IPS Terpisah meliputi mata pelajaran geografi, sejarah,  antropologi, sosiologi, ekonomi koperasi dan tata        negara. Tujuan program PIPS yang dikembangkan di sekolah dan luar sekolah ini bertujuan untuk menyiapkan peserta di-dik sebagai  warga negara dan masyarakat yang baik serta memberikan dasar pengetahuan ilmu-ilmu sosial untuk kelan-jutan pendidikan pada jenjang berikutnya.
3.      PDIPS merupakan pendidikan disiplin IPS yang  dikelola dan      dibina di Fakultas Pendidikan IPS pada LPTK, STKIP dan FKIP. Program PDIPS ini bertujuan untuk menghasilkan guru IPS dan PPKN yang menguasai konsep-konsep esensial ilmu-ilmu sosi-al  dan materi disiplin lain yang terkait serta mampu membe-lajarkan peserta didik secara bermakna.

B.     Latar Belakang Pendidikan IPS
  • Istilah IPS yang dikembangkan di Indonesia diadopsi dari Social Studies yang dikembangkan di Amerika.
  • Namun yang diadopsi hanyalah ide-ide dasar dan isinya saja se- dangkan tujuan, materi dan penanganannya dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan nasional dan aspirasi masyarakat Indonesia. Ide dasar yang diadopsi berupa pengertian social studies, yaitu ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan.
  • Sedangkan isinya meliputi aspek sejarah, eknomi, sosiologi, psikologi, geografi, politik, dan hukum yang  dalam prakteknya dipilih dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia anak dan tujuan pembelajaran mulai  dari SD hingga PT.
  • Pendekatan yang digunakannya pun tidak jauh berbeda yaitu pendekatan interdispliner dan multidisipliner.
C.    PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPS
  1. Istilah IPS yang diadopsi dari social studies itu untuk pertama kalinya diwacanakan  dalam seminar nasional tentang civic education tahun 1972 di Tawangmangu Solo.
  2. Dalam seminar itu muncul  tiga  istilah, yaitu  pengetahuan sosial, studi sosial dan ilmu pengetahuan sosial yang diartikan sebagai sua-tu studi masalah-masalah sosial yang dipilih dan dikembangkan de-ngan menggunakan pendekatan interdisipliner  dan bertujuan agar masalah-masalah sosial itu dapat dipahami  siswa. Namun istilah ini belum masuk dalam kurikulum sekolah tetapi baru berupa wacana akademik saja.
  3. Konsep IPS ini baru dimasuk ke dalam dunia persekolahan pada ta-hun 1972-1973, yaitu dalam Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pem-bangunan (PPSP) IKIP Bandung. Dalam Kurikulum SD PPSP digunakan Istilah “Pendidikan Kewargaan Negara/Studi Sosial” sebagai mata pe-lajaran sosial terpadu,  yang mencakup mata pelajaran Sejarah Indonesia, Ilmu Bumi Indonesia dan Civics dalam arti Pendi-dikan Kewargaan Negara.
  4.  Kemudian dalam Kurikulum 1975 dikembangkan pendidikan IPS de-ngan menampilkan empat profil, yaitu (1) Pendidikan Moral Panca-sila yang menggantikan Pendidikan Kewargaan Negara sebagai ben-tuk pendidikan IPS  khusus yang mewadai tradisi “citizenship trans-mission”;(2) Pendidikan IPS  terpadu untuk SD; (3) Pendidikan IPS ter-konfederasi untuk SMP yang menempatkan IPS sebagai konsep pa-yung yang menaungi mata pelajaran geogerfi, sejarah dan ekonomi koperasi;(4) Pendidikan IPS terpisah-pisah yang mencakup mata pe-lajaran sejarah, geografi dan ekonomi untuk SMA, atau sejarah dan geografi untuk SPG.
  5.  Selanjutnya perkembangan pemikiran pendidikan IPS dalam kuriku-lum hingga dasawarsa 1990-an pendidikan IPS  di Indonesia memiliki dua konsep, yaitu (1) Pendidikan IPS dalam tradisi citizenship trans-mission meliputi PPKN dan Sejarah Nasional, (2) Pendidikan IPS da-lam tradisi social science berupa IPS terpadu untuk SD, terkonfederasi untuk SLTP dan terpisah untuk SMA.
  6.  Dari pemikiran yang berkembang hingga  saat ini pendidikan IPS ter-pilah dalam dua arah yaitu :
Pertama pendidikan IPS untuk dunia persekolahan, yang pada dasarnya merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang dipilih sesuai perkembangan usia anak didik untuk tujuan pendidik-an persekolahan, dan
Kedua PDIPS untuk perguruan tinggi pendidikan Guru yang pada hakikatnya merupakan hasil dari penyelek-sian dan pengorganisasian secara ilmiah  dari ilmu-il-mu sosial, humaniora dan disiplin lain yang relevans untuk tujuan pendidikkan profesional guru IPS, dan PIPS merupakan salah satu isi dalam PDIPS.
D.    PENGERTIAN PENDIDIKAN IPS
Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adopsi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. (Somantri)
Pendidikan IPS adalah seleksi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorga-nisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis un-tuk tujuan pendidikan. (Somantri).

REFERENSI : BAPAK IBNU HURRI, S.sos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar