Selasa, 04 Juni 2013

Karakteristik cakupan konsep Geografi



Pengertian Geografi
Dari asal kata, Geografi itu berakar dari kata :
Geo                 : Bumi.
Graphien        : Tulisan atau Lukisan.
Secara harfiah Geografi itu berarti lukisan tentang bumi, namun pada pembahasan oleh para pakar geografi selanjutnya pengertian itu tidak hanya sekedar tulisan atau lukisan saja, melainkan meliputi juga penelaahan lebih jauh.
Konsep Geografi menurut Council of Geographical Association (1919)
Geografi berkenaan dengan dunia nyata, dunia yang dipelajari seseorang dengan baik. Namun penelaahan geografi tidak berakhir pada hal-hal terlihat dari luar, penelaahan tersebut juga meliputi sebab-akibat mengapa dunia nyata tersebut menampakkan demikian yang dipandang sebagai keseluruhan yang menghubungkan bagian-bagian sebagaimana adanya. Hal itu meliputi hubungan dengan ilmu kealaman, berkenaan dengan cara bagaimana hal-hal itu telah mempengaruhi manusia dan kebalikannya telah dimodifikasi, diubah dan diadaptasi oleh tindakan manusia (Williams, M.).
Konsep Geografi menurut rumusan Geografian Indonesia pada seminar dan Lokakarya Nasional Peningkatan Kualitas Pengajaran di Semarang tahun 1988 : “Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan”.
Geosfer : Mempelajari mengenai permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan & kulit bumi), hidosfer (lapisan air, perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan).
Pada konsep Geografi ini terungkap hubungan saling mempengaruhi antara  fenomena alam di tempat-tempat tertentu dengan prilaku serta tindakan manusia.
Ada 2 kelompok konsep dasar dalam Geografi :
  1. Getrude Whipple
Bumi sebagai planet, variasi cara hidup, variasi wilayah-wilayah alamiah, makna wilayah (region) bagi manusia dan pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia.
  1. Henry J. Warman
Konsep wilayah, lapisan kehidupan, manusia sebagai faktor ekologi dominan, globalisme atau bumi sebagai planet, interaksi keruangan, hubungan areal, persamaan areal, perbedaan areal, keunikan areal, persebaran areal, lokasi relatif, keunggulan komparatif, perubahan abadi, sumber daya yang dibatasi secara budaya dan konsep peta.
Kajian Materi Geografi
Menurut Broek (1980), hakikat geografi ada 6 :
  1. Geografi sebagai ilmu pengetahuan biofisik.
  2. Geografi sebagai relasi hubungan timbal-balik antara manusia dengan alam.
  3. Geografi sebagai ilmu ekologi manusia.
  4. Geografi sebagai setudi bentang lahan.
  5. Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi.
  6. Geografi sebagai teori keruangan bumi.
Kajian materi Geografi ada 2 sudut pandang :
  1. Objek Material.
Objek Material Geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di permukaan bumi.
  1. Objek Formal.
Objek Formal Geografi adalah cara memandang dan cara berpikir terhadap terhadap objek material tersebut dari segi geografi  yaitu segi keruangan, lingkungan dan kompleks wilayah.
Dalam sejarah perkembangan geografi, objek kajian geografi mengalami perubahan. Awal mulanya mempelajari nama-nama tempat, seluk beluk yang berkaitan dengan peta sampai pada penggambaran (deskripsi) tempat-tempat yang belum dikenal di permukaan bumi.
Pendekatan Materi Geografi
  1. Pendekatan Keruangan.
  2. Pendekatan Ekologi.
  3. Pendekatan Kompleks Wilayah dan Presentasi Peta.
1.  Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini merupakan kerangka analisis yang menekankan eksistensi (keberadaan) ruang sebagai penekanan. Analisis keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting (Hagget, 1975).
Dalam analisis keruangan data yang diambil adalah data titik poin, yaitu data yang digolongkan ke dalam data titik adalah ketinggian tempat, data sampel batuan, sampel tanah, sampel fosil.
Dengan kata lain dapat diutarakan bahwa dalam analisis keruangan yang harus diperhatikan adalah :
  1. Penyebaran penggunaan ruang yang telah ada.
  2. Penyediaan ruang yang akan digunakan untuk pelbagai kegunaan yang telah dirancang.
Dalam Geografi ada 2 Pengertian Wilayah:
1.     Wilayah Formal (formal Region).
  1. Pengertian Internasional.
  2. Pengertian Nasional.
  1. Wilayah Fungsional (fungtional Region).
Bagian dari permukaan bumi, dimana terdapat beberapa keadaan alam yang berlawanan yang memungkinkan timbulnya bermacam-macam kegiatan yang saling mengisi dalam kegiatan penduduknya.
Dengan kata lain dapat diutarakan bahwa dalam analisis keruangan yang harus diperhatikan adalah :

  1. Penyebaran penggunaan ruang yang telah ada.
  2. Penyediaan ruang yang akan digunakan untuk pelbagai kegunaan yang telah dirancang.
Dalam Geografi ada 2 Pengertian Wilayah:
1.     Wilayah Formal (formal Region).
  1. Pengertian Internasional.
  2. Pengertian Nasional.
  1. Wilayah Fungsional (fungtional Region).
Bagian dari permukaan bumi, dimana terdapat beberapa keadaan alam yang berlawanan yang memungkinkan timbulnya bermacam-macam kegiatan yang saling mengisi dalam kegiatan penduduknya.
Konsep Tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai pendekatan Geografi, klasifikasinya adalah :
  1. Uniform Region.
  2. Nodal Region.
  3. Generic Region.
  4. Specific Region.
Dari ke 4 klasifikasi ini maka kita dapat ambil kesimpulan yaitu “fungsi tempat bagi manusia adalah sebagai ruang hidup”.
Ruang dalam hal ini ditafsirkan kedalam 3 pendekatan:
  1. Pendekatan Ekologis: Ruang sebagai milieu yang berisi sumber daya alam.
  2. Pendekatan Spatial (keruangan): Ruang sebagai space, yakni ruang sebagai ajang kegiatan manusia.
  3. Pendekatan Regional: Ruang sebagai suatu daerah atau kesatuan politis.
Analisis Pola-pola Geografi:
    Memahami peta, proyeksi, skala dan bagaimana foto itu direkam.
  Mengetahui metode statistik yang digunakan untuk memilah-milahkan faktor yang dipakai untuk menjelaskan pola-pola Geografi yang diamati.
  Memahami teknik-teknik penilaian yang mampu menjelaskan perubahan-perubahan pola-pola geografis yang dinamis.
Beberapa  contoh fungsi peta:
a)      Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari suatu daerah.
b)      Sebagai suatu alat menganalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
c)      Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan.
d)     Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
Ada 3 kelompok klasifikasi Peta:
  1. Peta Topografi: Peta yang memberikan gambaran umum mengenai permukaan lahan (termasuk peta perencanaan dan peta geografi).
  2. Chart atau Peta Jalan: Peta yang disusun untuk kepentingan navigasi sebagai suatu alat bantu (untuk navigasi & orientasi).
  3. Peta Tematik: Peta yang difungsikan untuk menunjukkan tema-tema tertentu.
Macam-macam Peta:
  1. Skala angka/skala pecahan: Skala yang dinyatakan dengan angka dan pecahan.
  2. Skala yang dinyatakan dengan kalimat: Peta yang tidak menggunakan satuan pengukuran metrik (misalnya peta-peta di Inggris).
  3. Skala Grafis (graphical scale line): Peta yang dinyatakan dengan grafis.
Pendekatan Ekologi
Pendekatan ini lebih menitik beratkan kepada keterikatan antara fenomena geosfer tertentu dengan fariabel lingkungan yang ada bukan eksistensi keruangan.
Pengertian analisis Ekologi bukan hanya sebagai “natural environment”, tetapi harus dikaitkan juga pada :
  1. Phenomenal environment yang didalamnya meliputi ‘natural phenomena’ dan ‘phycical relic of human actions’.
  2. Behavioural environment yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Lingkungan geografi menurut Kirk dalam bukunya yang berjudul “Geography: It’s History and Consepts” adalah analisis ekologi dalam geografi identik dengan interaksi wilayah formal dengan variabel lingkungan.
Bagan Hubungan Timbal balik antara Lingkungan Fenomena/Gejala Fisik, Lingkungan Tingkah Laku dan Sikap serta Aspirasi Penduduk

  1. Lingkungan Fenomena/Gejala Fisik
Lingkungan ini meliputi :
  1. Iklim.
  2. Tanah yang subur.
  3. Pola Pengairan yang cukup baik, terlihat dari sumber-sumber mata air yang ada didaerah tersebut.
  4. Flora.
  5. Pola penyebaran penduduk.
2.      Lingkungan Tingkah Laku
Lingkungan ini terdiri dari:
A.    Kepercayaan Masyarakat setempat.
B.     Organisasi sosial penduduknya.
C.     Agama/kepercayaan masyarakat setempat.
D.    Aktivitas pekerjaan penduduk.
E.     Ikatan kekerabatan.
Persepsi dan Aspirasi Penduduk Terhadap Bencana Alam.
Persepsi dan aspirasi terhadap bencana alam bagi mereka adalah tidak begitu merugikan dan tidak begitu membahayakan karena dianggap sebagai takdir dan malah memberikan berkah bagi mereka. Keadaan seperti ini mengakibatkan semakin mantap kehidupan mereka karena adanya keterkaitan antara penduduk setempat dengan lingkungan tempat tinggalnya ditambah dengan ikatan kekerabatan dan kegotong-royongan antar warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar