Minggu, 09 Juni 2013

Masyarakat



Pendahuluan
Apa saja yang dipelajari dari masyarakat?
  1. Individu: Hubungan-hubungan yang terdapat didalamnya, seperti interaksi sosial, jaringan sosial, norma-norma dan lain sebagainya.
  2. Masyarakat: Bagaimana suatu masyarakat itu dapat dikatakan sebagai suatu kesatuan sosial budaya
Apa itu masyarakat?
Masyarakat adalah “Sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan”, Selo Soemardjan. Masyarakat menurut Smith, Stanley & Shores adalah sebagai suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi serta berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda. Pengertian ini mengandung 2 hal, yaitu “masyarakat itu kelompok yang terorganisasi” dan “masyarakat itu kelompok yang berpikir tentang dirinya sendiri”. Znaniecki (1950:145), masyarakat adalah suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertetu, selama periode tertentu dari suatu generasi.
Znaniecki memunculkan unsur baru dari dalam pengertian masyarakat, yaitu “masyarakat itu kelompok yang telah bertempat tinggal pada suatu daerah tertentu dalam lingkungan geografis tertentu dan kelompok itu merupakan suatu sistem biofisik”. Talcott Parson, masyarakat adalah “suatu sistem sosial, dimana semua funsi prasyarat yang bersumber dan dalam dirinya sendiri bertemu secara tetap”. Sistem sosial yang dimaksud adalah terdiri dari pluralitas prilaku-prilaku perseorangan yang berinteraksi satu sama lain dalam suatu lingkungan fisik.
Koentjaraningrat (1990 : 146), masyarakat adalah “kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus-menerus dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama”.
Ciri masyarakat menurut Anderson & Parker :
   Manusia yang hidup bersama.
   Tinggal dalam suatu daerah tertentu.
   Dalam jangka waktu yang lama.
   Memiliki tujuan bersama.
   Terikat dikarenakan suatu kepentingan bersama.
   Sadar akan interdependensi.
W.F. Connell (1972 : 68-69), menyimpulkan bahwa masyarakat adalah :
1. Suatu kelompok orang yang berpikir diri mereka sendiri sebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk waktu yang lama dalam rentang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada daerah geografis tertentu;
2. Kelompok orang mencari penghidupan secara berkelompok, sampai turun temurun dan mensosialisasikan anggota-anggotanya melalui pendidikan;
3.      Suatu kelompok orang yang mempunyai sistem kekerabatan yang terorganisasi yang memikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keseluruhan.
Ralph Linton dalam bukunya yang berjudul Study of Man mendefinisikan masyarakat adalah “Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu”.
Paul B. Horton, masyarakat adalah “Sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu”.
Ciri-ciri pokok dari masyarakat :
  1. Manusia  yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas 2 orang.
  2. Bercampur atau bergaul bergaul dalam waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia-manusia baru sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia.
  3. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
  4. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.
  5. Melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
Unsur-unsur terbentuknya suatu masyarakat
  1. Terdapat sekumpulan orang.
  2. Berdiam atau bermukim disuatu wilayah dalam waktu yang relatif sama atau waktu yang lebih lama.
  3. Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.
  4. Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.
  5. Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
  6. Akibat hidup bersama dalam jangka waktu yang lama menghasilkan kebudayaan berupa sistem nilai,sistem ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
  Suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai comunnity apabila memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
  1. Adanya beberapa rumah atau rumah tangga yang terkonsentrasi disuatu wilayah geografis tertentu.
  2. Warganya mempunyai taraf interaksi sosial yang terintegrasikan.
  3. Adanya rasa kebersamaan, yang tidak perlu didasarkan pada adanya hubungan kekerabatan.
Unsur-unsur dalam sistem sosial sebagai berikut :
  1. Kepercayaan dan pengetahuan. Unsur kepercayaan dan pengetahuan merupakan unsur yang paling penting dalam sosial, karena perilaku anggota dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka yakini dan apa yang mereka ketahui tentang kebenarannya, sistem religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang pencipta alam semesta.
  2. Perasaan. Perasaan adalah keadaan jiwa manusia yang berkenaan dengan situasi alam sekitarnya termasuk didalamnya sesama manusia. Perasaan terbentuk melalui hubungan yang menghasilkan situasi kejiwaan tertentu yang bila sampai tingkat tertentu harus dikuasai tidak terjadi ketegangan jiwa yang berlebihan.
  3. Tujuan. Sebagai mahluk sosial, dalam setiap tindakannya manusia mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan itu sendiri adalah suatu hasil akhir atas suatu tindakan & perilaku seseorang yang harus dicapai baik melalui perubahan-perubahan maupun dengan cara mempertahankan suatu keadaan yang sudah mantap.
  1. Kedudukan (status) & Peran (role). Kedudukan adalah posisi seseorang secata umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasi, hak-hak, serta kewajibannya. Sedangkan peran (role) adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya. Kedudukan menentukan apa yang harus diperbuatnya bagi masyarakat dan tidak harus memiliki hierarki.
  2. Kaidah atau norma. Norma adalah pedoman-pedoman tentang perilaku  yang diharapkan atau pantas menurut kelompok atau masyarakat.
  3. Tingkat/pangkat. Pangkat berkaitan dengan posisi atau kedudukan dan peanan seseorang dalam masyarakat.
  4. Kekuasaan. Kekuasaan adalah setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak-pihak lainnya.
  1. Sanksi. Sanksi adalah suatu bentuk imbalan/balasan yang diberikan terhadap seseorang atas perilakunya. Sanksi dapat berubah hadiah & daoat pula berupa hukuman. Sanksi dberikan atau ditetapkan oleh masyarakat untuk menjaga tingkah laku para masyarakat supaya sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
  2. Fasilitas (sarana). Fasilitas adalah semua bentuk cara, jalan metode, benda-benda yang digunakan manusia untuk menciptakan tujuan sistem sosial itu sendiri.
Dinamika masyarakat adalah “Proses sosial dan perubahan sosial”.
Masyarakat secara garis besar menyangkut 3 aspek, yaitu :
  1. Struktur Sosial. Keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, seperti kaidah-kaidah sosial (norma sosial), lembaga sosial, kelompok sosial dan lapisan sosial (pranata sosial).
  2. Proses Sosial. Pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
  3. Perubahan Sosial. Perubahan dalam struktur sosial dan jalinan hubungan dalam masyarakat.
Masyarakat terbentuk karena adanya individu-individu, demikian pula dengan individu dapat mengaktualisasikan & bersosialisasi sebagai mahluk sosial.
3 pandangan mengenai masyarakat & individu :
  1. Masyarakat menentukan individu.
  2. Individu yang menentukan masyarakat.
  3. Individu & masyarakat saling menentukan.
Hubungan individu & masyarakat dilihat dari konsep organisme menurut Herbert Spencer (1985 : 70).
  1. Masyarakat maupun organisme hidup sama-sama mengalami pertumbuhan.
  2. Pertambahan dalam ukuran ini akan merubah struktur tubuh (social body) maupun tubuh organisme hidup (living body) yang mengalami pertumbuhan juga.
  3. Tiap bagian yang tumbuh dalam tubuh organisme biologis maupun organisme sosial memiliki fungsi & tujuan tertentu.
  1. Baik dalam sistem organisme maupun sistem sosial, perubahan pada suatu bagian akan mengakibatkan perubahan pada bagian lain & pada akhirnya di dalam sistem secara keseluruhan.
  2. Bagian-bagian tersebut walau saling berkaitan, merupakan suatu struktur mikro yang dapat dipelajari secara terpisah.
Sedangkan menurut paham individualistis, hubungan individu & masyarakat menyatakan bahwa dalam kehidupan seorang individu, kepentingan & kebutuhan individu lebih penting dari pada kebutuhan & kepentingan masyarakat. Individu yang menentukan corak masyarakat yang diinginkan. Paham individualistis juga disebut atomisme. Atomisme berpendapat bahwa hubungan antara individu itu seperti hubungan atom-atom yang membentuk molekul. 
J.J. Rousseau (1712-1778), dalam bukunya yang berjudul “Kontrak Sosial” menjelaskan paham liberalisme & individualisme dalam suatu kalimat yang terkenal :
“Manusia itu dilahirkan merdeka, tetapi dimana-mana dibelenggu”.
Paham yang memandang hubungan antara individu & masyarakat dari segi interaksi disebut juga dengan “totalisme”. Paham totalisme berpijak pada masyarakat, sebaliknya paham individualisme mengedepankan kepentingan individu. Totalisme mengabaikan peanan individu dalam masyarakat, sebaliknya paham individualisme mengabaikan peranan masyarakat dalam kehidupan individu. Hubungan individu dalam masyarakat, yaitu bahwa hidup bermasyarakat adalah ciptaan & usaha manusia sendiri. Manusia berkeluarga, lalu berkelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar