Selasa, 14 Januari 2014

Student Teams Achiecment Divisions (STAD)




Model STAD yang dikembangkan oleh robert slavin dan kolega – koleganya di universitas john hopkin, merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan suatu model yang baik untuk pebelajar yang baru mengenal tentang pembelajaran kooperatif. Slavin (1995) mejelaskan bahwa pembelajaran kooperatif dengan model STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis , atau kelompok sosial lainnya.
Guru lebih dahulu menyajikan materi baru dalam kelas,kemudian anggota tem mmpalajari dan berlatih untuk materi tersebut dalam kelompok mereka yang biasanya bekerja berpasangan. Mereka melengkapi lembar kerja,bertanya satu sama lain,membahas masalah dan mengerjakan latihan.Tugas –tugas mereka itu harus dikuasai oleh setiap anggota kelompok. Pada akhirnya guru memberikan kuis yang harus dikerjakan siswa secara individu.
*      Ciri-ciri
Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif model  STAD  adalah :
1.      Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi      belajarnya.
2.      Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
3.      Bilamana mungkin, anggota kelompok juga berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda.
4.      Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.
Kemudian pada model pembelajaran kooperatif Student Teams Achiecment Divisions (STAD) Langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut :
  1. Membentuk 5 kelompok yang anggotanya = 10 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
  2. Guru menyajikan pelajaran yaitu menceritakan dongeng kera dan ikan lumba-lumba, sementara semua siswa menyimaknya.
  3. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok, yaitu tugasnya salah satu siswa dari masing-masing kelompok untuk mengisi pertanyaan di media yang sudah di sediakan dan ditempel di papan tulis. Setelah itu setiap kelompok membuat ringkasan cerita dongeng dan dibacakan didepan kelas oleh salah satu siswa dari tiap-tiap kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
  4. Guru memberi pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab pertanyaan tidak boleh saling membantu
  5. Memberi evaluasi
  6. Kesimpulan
*      Kelebihan dan kekurangan dari metode kooperatif tipe STAD
Suatu strategi pambelajaran mempunyai keunggulan dan kekurangan. Demikian pula  dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan (Slavin, 1995:17) diantaranya sebagai berikut:
1.      Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.
2.      Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
3.      Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
4.      Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
       kekurangan-kekurangan diantaranya sebagai berikut:
1.      Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum.
2.      Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.
3.      Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.
4.      Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama. Kekurangan-kekurangan yang ada pada pembelajaran kooperatif masih dapat diatasi atau diminimalkan. Penggunaan waktu yang lebih lama dapat diatasi dengan menyediakan lembar kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien. Sedangkan pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas. Pembelajaran kooperatif memang memerlukan kemampuan khusus guru, namun hal ini dapat diatasi dengan melakukan latihan terlebih dahulu. Sedangkan kekurangan-kekurangan yang terakhir dapat diatasi dengan memberikan pengertian kepada siswa bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, siswa merasa perlu bekerja sama dan berlatih bekerja sama dalam belajar secara kooperatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar